televisi
waktu yang tersiakan
karena ulah syahwat pada duniawi
upah dari orang-orang
yang diberikan setiap hari
untuk membayar tayangan televisi
lewat sugesti iklan
yang menggoda hingga
bernafsu untuk membeli
bahkan warta kenistaan
yang mereka cibir
tetap saja dikunyah.
dan ditelan dengan lahap
orang-orangpun ikut bergunjing
atas gunjingan yang mereka wartakan
seolah menjadi bagian problem mereka
bahka menjadi penantian
kelanjutan dari warta kenistaan
yang diumbar tanpa rasa malu
orang-orangpun tersekat
pada kotak media
tertanam dalam kepala
lupa sekeliling
lupa realita
lupa pada kepalanya sendiri.
0 comments