Ketika itu aku sedang menjenguk saudaraku di Rumah Sakit, tidak sendirian aku menjenguknya melainkan dengan beberapa sahabatku
yang juga sahabatnya, kami asik berbincang-bincang kadang dengan nada keras juga diselingi canda tawa. Di tengah keasyikan kami,
sekelebat aku melihat di luar jendela seorang perempuan yang sangat mirip dengan tunanganku. Ia menghilang sebulan yang lalu,
entah kerna apa atau siapa dia begitu, tapi yang jelas aku sangat kehilangannya dan sudah entah berapa ribu jejak kaki yang
kulangkahkan untuk mencarinya. Tak menunggu lagi aba-aba atau hanya sekedar memastikan, aku pun langsung berlari keluar menuju
tempat tersebut dengan harapan yang kulihat adalah benar-benar dia, namun setelah aku sampai di tempat ia berpijak, aku tak
mendapatinya disana, akupun kembali berlari mencari-cari di setiap lorong dan bahkan kuputari Rumah Sakit yang jika bukan karena
penasaranku atau lebih tepatnya rasa cintaku padanya aku takkan mampu sebab terlampau besar dan luas Rumah Sakit ini.
Tak terasa sudah tiga jam aku mencarinya namun tak kunjung sua dengannya, langkah terasa letih dan hati mulai ragu dengan apa
yang dilihat mata ini, mungkin aku hanya berhalusinasi dengan terlalu berharap adanya dia kembali. Dengan raut wajah yang murung
aku kembali berjalan menuju ruang rawat saudaraku, namun di tengah perjalanan aku kembali melihat seseorang yang ingin aku tidak
percayai bahwa dia juga ada disini, dia adalah ayah kandung tunanganku, sejenak aku berfikir sebelum kemudian aku bertanya pada
benak “mungkinkah yang kulihat adalah bukan lagi halusinasi…?” “ahh, baiknya ku dekati saja dia, jika memang halusinasi mungkin
memang betul yang tadi ku lihatpun sungguh benar halusinasi”. Kemudian ku beranikan diri mendekatinya tapi ada yang berbeda
dengan keadaannya sekarang, dia terlihat seperti seorang anak kecil yang sedang asik bermain dengan bola-bola balon, aku kembali
meragukan, apa memang benar yang sedang ku lihat ini, bukankah ayahnya dulu seorang guru yang sangat di hormati banyak orang dan
juga disukai oleh banyak muridnya. Tiba-tiba aku yang sedari tadi mendekatinya dengan perlahan sembari melamuni apa yang
kulihat, aku di kagetkan dengan suara riang dari seorang anak kecil, yang sontak membuyarkan lamunanku.......... {REVIEW}
0 comments