~SAJAK~: Setyo Widodo
: akankah pelangi melarik selagi hujan membadai?
begitu kau ungkap
dengan desahan yang meningkap
bahkan di Kemersik hujan; menderaspun aku dengar
suaramu. masih menggetar
"aku menyukai mawar', tegasmu.
: duri melukai; mendarah segar
dan kaupuisikan di Altar:
"ia indah, bagiku. akan selalu kutuai.
meski sekujurku terlukai.
bukankah mawar itu mengindahkan jiwa,
dan duri hanya akan memisaui raga
sedang tubuh terajah bukanlah nista?".
oh..!
aku inginkan ia tanpa tawar.
: kesejatianku adalah mawar
sayang, aku merinduimu..!
ku tuang asmara ke cawan cumbu.
namun tertoreh lukaluka; mendampar kelabu
kurasai ia bagai bilah belati,
berkalung melati.
: tajam
pada hatiku menikam
"suakanlah..!, katamu,
mawar tetaplah mawar.
hambar jika tak memekar.
keperihannya serupa daun kering
meliuk ke tanah memelanting.
kepedihannya serupa purnama
menerang di sianglaga".
seringai kilatan meliuk di gemeretuk hujan.
berkejaran menciumi awan.
meningkah membelah gundah.
berharap tak jengah
: pelangi...datangkah?
0 comments