Malam hari, aku minum teh manis bersama Kuro. Kuro Abe Manami dan kawan-kawannya yang cair. Dia senirupawati dari Jepang. Dari portonya yang kemudian dia tunjukkan kepadaku, aku jadi tahu karya-karyanya sangat bagus dan cuaca sedang dingin ketika dia menunjukkan beberapa karyanya itu.
"Wow, bagus-bagus, Kuro. Aku suka". Lalu dia bilang: "Terimakasih, Pidi" dalam bahasa Inggrisnya yang beku. "Tapi, Kuro, sekarang juga kamu harus percaya, aku ini dosennya Leonardo Da Vinci". Dan dia ketawa ketika aku tunjukkan lukisan Monalisa ini sebagai buktinya, sambil aku jelaskan juga makna tulisan yang ada tertera di situ. Malam lalu jadi larut ketika kami memutuskan untuk pulang.
Di hari lainnya, ketika aku ke jalan Braga, Bandung. Aku membeli beberapa lukisan di sana. Setelah sampai di rumah, aku gambarin lagi lukisannya, menjadi seperti yang ada kamu lihat. Dan kutempel di ruang tamuku. Ketika ada kawanku datang ke rumah, dia mendapati kopi dan kue. Juga meminta lukisan itu untuk dia bawa pulang. Orang itu adalah Farook, senirupawan dari Malaysia. Tidak apa-apa, Farook, bawalah, itu oleh-oleh khas rumahku.
"Wow, bagus-bagus, Kuro. Aku suka". Lalu dia bilang: "Terimakasih, Pidi" dalam bahasa Inggrisnya yang beku. "Tapi, Kuro, sekarang juga kamu harus percaya, aku ini dosennya Leonardo Da Vinci". Dan dia ketawa ketika aku tunjukkan lukisan Monalisa ini sebagai buktinya, sambil aku jelaskan juga makna tulisan yang ada tertera di situ. Malam lalu jadi larut ketika kami memutuskan untuk pulang.
Di hari lainnya, ketika aku ke jalan Braga, Bandung. Aku membeli beberapa lukisan di sana. Setelah sampai di rumah, aku gambarin lagi lukisannya, menjadi seperti yang ada kamu lihat. Dan kutempel di ruang tamuku. Ketika ada kawanku datang ke rumah, dia mendapati kopi dan kue. Juga meminta lukisan itu untuk dia bawa pulang. Orang itu adalah Farook, senirupawan dari Malaysia. Tidak apa-apa, Farook, bawalah, itu oleh-oleh khas rumahku.
0 comments