KATA YANG MENAKUTKAN
Baca aku sebagai jejak di tanah berdebu
dibasuh hujan diseka angin ditimang waktu
pada senja temaram ketika kau sedang merindu
kekasih pertama yang menyentuh suri rambutmu
Catat apa yang mungkin kau ingat
tentang tengkuk yang meremang, dingin keringat
sengat lebah yang menjalarkan hangat ke seluruh tubuh
membuatmu lumpuh tak mampu mengaduh
Dengar aku sebagai igauan huruf-huruf gagu
di antara catatan-catatan emas di buku harianmu
meski aku cuma coretan-coretan iseng pada margin
dikepung petuah ditelikung dogma ditindas doktrin
Ketika udara lembab menyerap cahaya mentari
dan pekik domonstran di jalan-jalan melenggang pergi
malam seberingas tangan-tangan hitam kaum pecundang
hendak menghapusku sebagai kata-kata yang menakutkan
Berhari-hari mereka mengintai di ujung jalan
memastikan kapan waktuku pergi dan pulang
menyamar pedagang keliling dari pintu ke pintu
menanyai para tetangga siapa kawan dan tamuku
Malam itu, ketakutan meresapi malam dan cahaya bulan
orang-orang bergegas menutup mata di pembaringan
dua mobil patroli berpenumpang seregu pemburu
merapat tepat di depan pintu pagarku
Enam orang merangsek ke rumahku yang mungil
belasan lainnya siaga di halaman mengokang bedil
sang komandan memintaku ikut tanpa cerewet
gagang pistolnya nyembul dari balik jaket
Kupeluk istriku yang gemetaran
hati-hati kuserahkan buku alamat dan catatan
kubisikkan nama-nama yang perlu dihubungi
jika dalam 24 jam aku tak kembali
Malam memandangku bagai hewan tangkapan
di atas mobil terbuka kuhayati kasih sayang hujan
sebelum aku dimasukkan ke ruang bawah tanah
didudukkan di kursi tanpa sandaran
Ketika pintu ditutup dan lampu dimatikan
aku seolah kelemayar di gua tengah hutan
waktu bagai batu bergeming
mata rabun merabai dinding
Pintu dibuka dan ditutup lagi
tak ada tergur sapa atau basa-basi
langkah-langkah sepatu mengtari kursi
ruang hanya mulut bisu disumbat sunyi
Dan aku adalah kata-kata cinta yang menakutkan
baca, catat, dengar, sebelum dihapus dari ingatan
1995
0 comments