____padamu langit.. aku tersenyum.
________________________________
Suara kaleng yang kutendang disiang bolong ini lebih aku suka....
dari pada suara serak kadang meninggi
dari kerongkongan guru itu yang penuh runtun kata kata.
Tlah bertahun aku ingin tinggalkan
sekolah kepintaran sastra dan
nilai menilai ini.
Sejak hari pertama dia ajarkan hal banding
antara yang bernilai tinggi dan rendah.
Antara terpuji dan tak terpuji....
antara yang dikagumi dan yang di enyeh.
teringat tanya mengapa diawal awal sekolah itu..
aku merasa diperkotak dalam kerendahan.
Sejak itu kusimak penuh ajaran ajarannya.
Maka kemudian kuhafal mana yang mana.
Aku hafal beribu kata dan kata..
Dijejali dan terjejal ..saling tindih.
Sampailah sudah hatiku jadi mengering.
Dan asing pada nurani sendiri...
Kering ...kering ..bagai ranggas dahan kering....diam mati..walau tetap berdiri.
Sampai pada suatu siang naik kepohon dan dahan itu patah
Oh bunyi patah dahan itu begitu indah..
Tak bagai kata yang harus memakna dalam harus.
Hingga dalam langut jeda yang lama..
Aku dengar lagi suara dahan lain patah..
Itulah suara awal jawabku pada semua..
Ini sekolah selesai bagiku.....
hari itu terahir aku melihat pintu sekolah.
dijalan kulihat sebuah kaleng kosong..
kutendang dia ......
runtunan bunyinya penuh makna bagiku..
Itulah pertama aku merasa senang
Dan terasa hatiku ini ada..
terasa aku tersenyum....
pertama kali...
ku pandang langit
dan aaah...tersenyum padanya....
_________________________________
~ Johar Arifin Art
8 November 2009 pukul 23:04 •
0 comments