Selama beberapa hari aku tak membicarakan apapun dengan Mama, aku tau dia bisa mengerti kalo saat ini aku sedang tak ingin membahas apapun, baik itu masalahku dengan Oma, ketidakpulanganku ke rumah, ataupun tentang si idiot penyumbang sperma yang tak tau tujuan kondom diciptakan ( julukan yang hebat ,kan?)
Sebenarnya mama sudah sering memancing-mancingku untuk memulai pembicaraan, hanya saja aku selalu mencari-cari alasan untuk menhindarinya, aku tau cepat atau lambat masalah ini pasti harus dibahas.
Aku pura-pura tidur ketika Mama masuk ke kamarku, aku yakin dia tau kalo aku pura-pura tidur, ini baru jam 7 malam. Dia membelai rambutku, ya ampun ternyata aku selalu merindukan belaian lembut jemarinya, menghindar membuat jarak kami menjauh.
“Hey. . . .my little K. . . Mama tau kadang jadi remaja itu sama sekali nggak enak. Kita selalu merasa bahwa dunia nggak pernah bisa mengerti kita, kita selalu mengalami roller coaster emosi, gampang meledak karena hal-hal sepele yang nggak penting, dan kamu tau Mama juga pernah berada dalam posisimu, Mama pernah remaja, sayang. Mama juga pernah melakukan hal-hal idiot yang dibenci oleh orangorang dewasa, membuat kekacauan, merusak sesuatu, menghindar, lari dari rumah. . . .” Wow, ternyata apa yang kulakukan juga pernah dilakukan Mamaku di masa lalu, well,berarti dia nggak menyalahkanku. “ Tapi Mama tau kalo suatu hari nanti, ketika kamu sudah cukup dewasa, Mama berani bertaruh kalo kamu akan merasa malu pada tindakan idiot yang pernah kamu lakuin, kamu pasti berpikir betapa tololnya kamu dulu, dan kalo kamu cukup berbesar hati kamu pasti akan menertawakan dirimu:”
“aku nggak yakin kalo aku mau menertawakan diriku sendiri” kataku dalam hati. “My little K, kamu tau nggak? Kehilangan kamu, padahal hanya untuk semalam saja udah bikin Mama panik luar biasa dan idiotnnya Mama malah minta bantuan pada orang yang nggak seharusnya, Papamu, atau kamu punya panggilan lain untuknya, Mama tau, kamu merasa sebutan Papa samasekali nggak pantas untuknya?”
Aku terpancing untuk berbicara mengenai si idiot penyumbang sperma yang tak tau tujuan kondom diciptakan.
“Ceritain tentang dia Ma. . . ” kataku parau dari balik selimut.
“Ini tipuan kuno Key, mama tau kamu belum tidur” mama mengejek ketololanku. “Well,sampai beberapa malam lalu dia sama sekali nggak tau bahwa dia memilikimu, selama bertahun-tahun Mama menghindarinya dan mungkin ini adalah kebodohan terbesar yang pernah Mama lakuin” ada nada penyesalan dalam suaranya. “Key, dulu Mama terlalu pengecut untuk melawan Oma, mama terlalu takut untuk mengambil resiko, Mama nggak punya pilihan selain menutupi siapa Papamu” dia menghela nafas untuk menenangkan dirinya “ Oma bakal menuntut siapapun yang diketahuinya sebagai Papa dari jabang bayi yang mama kandung dengan tuduhan pemerkosa. Kamu tau Key, Mama lebih baik hidup tanpa orang yang Mama cintai daripada harus melihatnya ada dibalik jeruji penjara, kamu tau Oma bisa ngelakuin apapun. Lagipula. . . Mama menjaga kemungkinan, kalo-kalo papamu menolak bertanggung jawab, siapa tau dia mengira Mama sama seperti cewek groupies lainnya yang hanya ingin menjerat idolanya dalam perkawinan, dan itu bego karena Mama yang saat itu sedang dipengaruhi oleh pikiran-pikiran picik malah berpikir sedangkal itu, padahal mama sangat mengenal Papamu, dia bukan cowok brengsek, hanya saja oma mengdoktrin Mama bahwa cowok itu adalah makhluk yang nggak rusnya ada di bumi, karena mereka hanya bisa menghancurkan hati perempuan.”
“Groupies?” aku menggumam
“Dan sekarang, kamu nggak perlu iri lagi pada Kimberly Stewart, Liv Tyler, atau bahkan Kelly Osbourne, Papamu. . . .dia idolamu, favoritmu, juga Fido dan Dido”
“Jangan bilang kalo dia Jon Bon Jovi, karena Key tau itu nggak mungkin.” Aku nggak peduli bahkan kalopun dia bener-bener Jon Bon Jovi aku nggak kan pernah memanggilnya dengan Papa. Ya ampun, kalo dia emang cowok yang bertanggung jawab, mestinya ketika ia pernah merasa bahwa dia pernah nidurin cewek seenggaknya selama
tiga bulan dia mengamati siklus menstruasi si cewek, apa benih jadi baby apa nggak?”
tiga bulan dia mengamati siklus menstruasi si cewek, apa benih jadi baby apa nggak?”
“Dia Kenang Agastya, vokalis Hitler Is Monster!Key, mama yakin malam ini kamu bakal ngehapus semua lagu-lagunya dari i pod, laptop, HP dan besok pagi tempat sampah kita akan dipenuhi kepingan CD-nya”
Pantas saja suaranya begitu familiar, ternyata dia Ken HIM, ya ampun! Ternyata aku adalah benih dari seorang rocker yang sialnya sampai beberapa detik lalu masih kuidolakan, dan sekarang aku akan memproklamirkan diriku bahwa aku bukan lagi anti Hitler! (sebutan untuk fans HIM).
“Fido-Dido udah tau?”
“Hmmmmmmmm” Aku memutar bola mataku “bukan berita bagus! Aku bisa bayangkan gimana mereka.
“Seperti fans fanatik lainnya tapi yeah, mereka bisa mengontrol diri!, mereka bertiga mencarimu beberapa malam lalu dan mereka team yang kompak. . . .hmmmmmmmmmm apa sekarang kamu bisa menceritakanseberapa serunya petualanganmu, sayang?”
“Nggak sekarang Ma, aku masih terlalu shock dengan semua kenyataan barusan” aku membenamkan diri di bawah selimut, Mama bangkit dari tempat tidurku, mematikan lampu, dan meninggalkanku yang menangis didalam gelap.
0 comments