”Tadi Oma nelpon Key, dia minta kita ke rumahnya, kamu ingat dong? Besok b’day-nya oma” Kata Mama ceria sambil memasang kuteks warna aquamarine, Mama keliatan beda dia bertingkah seperti abege norak.
“Aku sama sekali nggak ingat ultah Oma atau siapapun juga, Mama tau kan sepayah apa otakku???aku berbohong, aku tau besok Omaku berulang tahun, masalahnya aku lebih memilih berada di neraka daripada berada di daerah kekuasaan Oma, besok dia akan dengan senang hati mengintimidasiku, mengorek semua kesalahanku dan aku jadi bahan pembicaraan para sosialita sahabat Oma yang bermulut lebar.
“ Ma . . . kayaknya aku nggak bisa ke party-nya oma, Mama tau kan ulangtahun Oma besok bertepatan dengan peringatan kematian Heath Ledger, aku masih dalam masa berkabung dan menghadiri ultah Oma dan bersenang-senang disana sama sekali bukan perbuatan yang mencerminkan bahwa aku sedang dalam penderitaan besar, aku tak sempat menata perasaanku, kematiannya begitu tragis! Bayangkan ma dia begitu muda begitu tampan begitu berbaka . . . dan yang harus kulakukan sekarang adalah menonton film-filmnya agar dia merasa tenang di alam sana, Ledger akan tau bahwa dia tak pernah dilupakan. . . .”
“ Berhentilah menjadi ratu drama Key! Apapun alasannya bahkan kalau Jake Gylenhaal ikutan meninggal kamu akan tetap pergi ke persta ultahnya Oma atau pilihan lainnya kamu harus jadi caddy-nya Oma setiap dia dan teman-temannya main golf selama setahun penuh, itu harga yang harus kamu bayar untuk mengganti kaca jendela dan pajangan kristalnya yang udah kamu pecahin selain itu. . . ”
“Seandainya ada pilihan ketiga yang mengatakan bahwa aku diharuskan bungee jumpingtanpa tali kalo aku nggak mau pesta Oma, sumpah aku bakal milih yang ketiga ma, Oma memang senang kalo aku jadi budaknya!” Aku memotong omongan Mamaku, seharusnya Mama marah karena ketidaksopananku. Tapi sepertinya sekarang kesopanan bukan lagi masalah besar, karena sekarang ia sedang senyum lebar setelah membaca SMS yang baru masuk ke HP-nya.Aku jadi curiga.
“Siapa yang SMS, Ma?” Tanyaku penasaran dan curiga karena firasatku mengatakan ini ada hubungannya dengan si Penjahat Sperma.
“Kenang, dia bilang dia lagi konser di Lombok”
“Jangan bilang ada CLBK, faktanya ya Ma, cinta yang udah basi nggakkan bisa diangetin lagi!”
Lalu aku masuk ke kamar dan membanting keras pintuku. Aku menyalahkan diriku sendiri. Pertanyaan besarnya; Kenapa aku begitu menyebalkan??????????????
***
Seperti yang kita ketahui bersama, Omaku berulang tahun, entah yang keberapa, aku tak terlalu ambil pusing dan aku juga tak mau repot-repot membelikannya kado, sejujurnya aku masih sangat sakit hati dengan sikap dan perkataanya, jika ia hanya mengalami masalah jendela pecah dan pajangan kristalnya hancur berkeping-keping, maka apa yang kualami lebih menyakitkan, hatiku membengkak, meledak, dan hancur berkeping-keping.
Di hari ulang tahunnya Oma terlihat mengerikan, gaun mahal sutra hitam putihnya membuat dia terlihat seperti dia sedang memakai kostum Cruela De Vil dan kebanyakan botox membuat dia lebih mengerikan daripada Lord Voldemort.
Aku menempelkan pipiku di kedua pipi kaku oma dengan keterpaksaan yang luar biasa. “Happy B’ day grandmama”
“Semoga aku bisa mencapai umur 500 tahun agar aku bisa melihatmu tumbuh jadi orang yang lebih baik.” Aku tau dia menyindirku, hanya saja saat ini aku sedang berbaik hati untuk tidak mempedulikannya, seharusnya dia menutup rapat mulutnya atau dia lebih suka terus berkoar-koar dan akhirnya aku tergoda untuk menhancurkan pestanya.
Ini adalah hal yang paling kubenci! Aku harus bertemu dengan semua anggota keluarga besarku, saudara-saudara perempuan Oma yang nyinyir, sepupu-sepupu Mama yang nyebelin, juga anak-anak perempuan mereka yang . . . aku tak menemukan kata yang pas untuk mendeskripsikannya. Aku heran banget, sepertinya Tuhan mengutuk keluarga ini dengan tidak mengirimkan makhluk berjenis kelamin laki-laki, seenggaknya cowok lebih bisa menutup mulutnya daripada cewek! Dan sekarang, ayo kita buktikan betapa susahnya bagi gerombolan cewek untuk menutup mulutnya.
Gerombolan Pertama:
Sekelompok saudara perempuan dan sepupu-sepupu Oma dengan wajah mengkilat berkat produk anti ageing“. . . . ngomong-ngomong ya, masa ada orang yang mau-maunya menghidupi laki-laki, ya ampun! Amit-amit jabang bayi deh, itu lho si Marini, kan dia baru ditinggal mati sama si tua bangka, eh. . . . kok sekarang malah melebarkan sayap melihara brondong lucu ber-body oke, ya ampun tau sendiri dong, brondong-brondong itu kayak apa? Mereka lebih licik, mereka juga punya pacar sana-sini, playboy!si Marini kan ditipu duitnya doank, hehehe… apa dia nggak malu ya, pacaran sama cowok sepantaran anaknya, awas lho dituduh fedofilia!”
Gerombolan kedua:
Sekelompok perempuan umur awal 20-an dengan dandanan seragam ala Victoria Beckham.
“Suaminya tante Titi selingkuh lho, loe tau nggak selingkuhannya itu teman sekampus gue! Kan kita lagi lunch bareng, tiba-tiba Om Agung datang, eh si Wina, teman gue malah ngenalin om Agung sebagai pacarnya, pengennya sih gue ngakak ditempat tapi yah gue tahan-tahan. Nah pas udah pulang, Om Agung nelpon gue, nyuruh gue bungkamin mulut supaya gue nggak bocorin affair-nya ke tante Titi, trus dia nanya nomor rekening gue, dan besoknya gue cek saldo gue, loe tau nggak? Nominalnya seharga 3 pasang Manolo Blahnik, kalo gitu seringsering aja suruh gue tutup mulut!”
“Suaminya tante Titi selingkuh lho, loe tau nggak selingkuhannya itu teman sekampus gue! Kan kita lagi lunch bareng, tiba-tiba Om Agung datang, eh si Wina, teman gue malah ngenalin om Agung sebagai pacarnya, pengennya sih gue ngakak ditempat tapi yah gue tahan-tahan. Nah pas udah pulang, Om Agung nelpon gue, nyuruh gue bungkamin mulut supaya gue nggak bocorin affair-nya ke tante Titi, trus dia nanya nomor rekening gue, dan besoknya gue cek saldo gue, loe tau nggak? Nominalnya seharga 3 pasang Manolo Blahnik, kalo gitu seringsering aja suruh gue tutup mulut!”
Gerombolan Ketiga:
Sekelompok sahabat-sahabat sosialita Oma, yang saling memamerkan koleksi berlian yang menempel dibadannya. Aku seperti melihat toko perhiasan berjalan. “Suaminya si Indira terlibat korupsi lho, Jeng! Urusannya sama KPK mulu, gimana si Indira nggak kayak tengkorak berjalan sekarang? Suami Korup mungkin masih bisa dimaklumi, lha sekarang ada berita baru lagi, video porno suaminya sama si penyanyi dangdut beredar,kalo saya jadi jeng Indira mendingan bunuh diri deh, biar si suami kapok kena banyak masalah; masuk penjara karena korup, dibikin malu karena video pornonya beredar, plus rasa bersalah karena istri bunuh diri, ntar ujung-ujungnya kalo dia nggak stress dan jadi gila, ya palingpaling dia ikutan bunuh diri juga.”
Seperti itulah pesta Omaku, orang-orang saling bergerombol untuk membicarakan kehidupan orang lain, aku benci hal itu, mereka berbicara seolah mereka sendiri sudahsempurna, hmmmmmm. . . sayang sekali Oma! nggak ada satu orang pun yang memikirkan, semoga Oma panjang umur dan bahagia.
Aku duduk di pinggir kolam renang sambil menikmati potongan tiramisu kelimaku, sampai dua sepupu Mama yang menyebalkan, tante Marini dan tante Titi datang menghampiriku (Keduanya sadar nggak ya, kalo mereka sedang dibicarakan?)
“Keyra sayang, tante denger-denger kamu diskors ya? Amanda cerita sama tante, kamu bandel sih!” Tante Titi bermanis-manis tapi apa yang dibicarakannya, seperti bisa, beracun! arti dari pembicaraannya adalah: aku adalah anak nakal, dan Amanda, putri tercintanya adalah anak baik, kenapa semua ibu di dunia selalu membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain? Seandainya saja tante Titi tau apa yang Amanda dan Kevin lakukan di toilet sekolah. . .
“Ya tante, aku diskors! Tapi menurut aku kadang kita perlu lho menciptakan sedikit kekacauan” jawabku cuek.
“Kalau kamu mah, bukannya kadang-kadang, Key. Kamu tuh sering banget bikin kekacauan, Oma kamu cerita lho kalo kemaren kamu ngelemparin kaca jendelanya dengan pajangan favoritnya, untung aja Oma kamu baik, kalo tante, nggak tau deh!Ya ampun Key, pajangan itu bukan barang murah itu barang antik langka yang harga pajaknya aja berapa duit. . . ”
“Bagus dong tante pajangannya aku hancurin, Omanya aja yang kelewatan! Daripada ngeluarin duit beli barang yang make pajak segala. Seenggaknya aku udah ngurangin bebannya nggak bayar pajak lagi, mendingan dana buat bayar pajaknya dialokasikan untuk panti asuhan kek, anak terlantar ke, kan lebih berguna!”
Keduanya ngeloyor pergi setelah mendengar jawaban gilaku yang seharusnya mereka akui cukup cerdas, dan aku berani bertaruh keduanya akan mulai membicarakanku sebagai anak haram yang tidak sopan plus banyak hal negatif fiktif lainnya yang mereka tambah-tambah. Namanya juga anak haram, aku nggak kan pernah dibicarakan dalam jenis pembicaraan yang penuh pujian, untunglah aku sudah terlalu terbiasa dengan semuanya.
Oma, Oma, Oma. . . semoga kamu menikmati pesta ulang tahunmu. Seandainya aku jadi oma aku akan menyumbangkan dana ulang tahun ini untuk badan amal, itu lebih bermanfaat daripada harus mengenyangkan perut orang-orang bermulut lebar yang hobi membicarakan aib orang lain itu.
0 comments