Sosial Politik Ekonomi Bangsa dan Generasi Enterpreneur
Negara ini terlalu banyak politisi, bukan enterpreneur. Umumnya para politisi menjadikan politik sebagai ke-enterpreneur-an ladang penghasil rupiah, ini merupakan bukti sebagai pola pikir yang salah pada golongan-golongan manusia yang notabene terdidik.
Ancaman akan sebuah gengsi benar-benar menjadi barometer tunggal dalam mengimplementasikan setiap tetes keilmuan yang di dapatkanya. Hanya perseneling-perseneling nurani yang jernih yang akan membangkitkan serta memagari batasan-batasan nafsu jiwa sebagai amanat dan tabiat seorang Humman socialist.
Kemunduran sebuah bangsa akan gamblang diterka, manusia-manusia angkuh, perwujudan manusia berhati binatang akan sulit sekali di bedakan, karena sedikit yang benarpun akan cepat goyah terkontaminasi efek dari ambisi koalisi gengsi yang sudah semakin menjadi-jadi.
Tanpa jiwa enterpreneur yang di miliki masing-masing manusia, sejarah akan mencatat berapa juta generasi yang di cetak hanya menjadi pengemis kerja dan pengangguran belaka, geo ekonomi dan politik amburadul di isi orang-orang dengan ber penghasilan dari ladang-ladang upeti yang tidak seharusnya.
Banyaknya politisi dan merosotnya enterpreneur pembangkit ekonomi mikro dan makro jelas akan berdampak keterbelakangan ekonomi dalam percaturan dunia global.
Pendidikan yang luar biasa adalah pendidikan yang mampu mencetak generasinya menjadi enterpreneur-enterpreneur brilian dengan sejuta kreasi, motivasi dan ambisi dalam membangun perekonomian sebuah bangsa.
perkuliahan fesbuk ini dapat di jadikan suatu resensi, dispensasi rekan-rekan sekalian apabila malas mendengarkan ocehan-ocehan dosen di kampus.
Dengan mengikuti perkuliahan fesbuk ini, lunturlah kewajiban rekan-rekan semua dalam mengikuti perkuliahan yang ada di kampus2 lembaga yang rekan-rekan tempati, karena perkuliahan yang baik adalah perkuliahan yang mampu bertransformasi bernalar dan mengembangkan wawasan melalui media-media sosial yang sudah tersedia.
0 comments