ketika memeluk dari belakang tubuhmu
selalu saja angin menderu dan degub dada mengalahkan detak waktu
semerbak rambutmu melumpuhkan kata-kata
“ inilah caraku untuk mengalahkan kerinduan, segala warna rasa seakan berlabuh saat aku dalam pelukmu dengan cara seperti ini “ katamu suatu saat.
gelombang tiba-tiba menjadi reda, puisi-puisi bergemuruh
nyanyian jarak yang membentang, luruh
jiwa menghentak dalam debar yang sunyi
berapa lama waktu membiarkan kita seperti noktah tanpa warna
dibiarkannya kita dalam gigil badai hujan tanpa selimut
lalu disengsarakannya kita dalam kegerahan ketika musim panas meregang ruh.
“ biarkan aku dalam pelukmu dengan cara seperti ini. kita bisa melihat ke depan tanpa jarak. aku tampung seluruh getar tubuhmu dalam pejam mata yang teduh. dan kau bisa menikmati, seluruh wewangian tubuhku, yang kerinduanpun sudah sedemikian lama tak lagi sanggup memapahnya “.
angin pun berhenti. diam dan hening
Koez - 2013
0 comments