semalam, gelap
kulihat ia serupa bayangan
melambai-lambai di mataku
hanya desir angin
gemerisik mewartakan di telinga
bahwa ialah: rimbun dedaunan
dan pekik membelah angkasa, semalam
cukup telingaku menjadi mata
bahwa ialah: hitam gagak
mengejar bangkai dunia dengan hidung beringas
matanya nyalang, gelap
lapar
kemudian begitu senyap
hingga lengking gagah kokok ayam jantan
begitu merdu membangunkan
mu'adzin menanda subuh
kicau merdu burung
malu-malu
bermakmum pada gema sebelumnya
dan pada gemulai rimbun dedaunan semalam
semburat kuning keemasan
yang baru terbit di ufuk timur
meyakinkan sepasang bola mataku
bahwa sungguh ia benar-benar hijau
Karang Indah, Yogya, November 2012
0 comments