Harihari kompetisi futsal mendekati akhir. Tim Sekolah JKT international Senior High School,berhasil menembus Final. Setelah sebelumnya The Citiznes kami kalahkan di 16 besar dengan adu penalti,lalu berikutnya melawan Milanisti school di Perempat Final dan Texas Senior High School dengan skor 2-0. dua gol di tiap pertandingan yang diciptakan Tsubasa,Del Piero dan Misugi cukup mengantarkan tim menuju tangga terakhir meraih kampiun. Sedang,aku menjadi tembok pertahanan terakhir yang sulit ditembus.
Di rumah, Sonya dan Nabilah semakin bersemangat mendukungku tuk bermain dengan baik. Haruka pun dengan tingkah anak kecilnya semakin memberikan perhatiannya kepadaku tanpa malu-malu kucing. Haruka juga sudah mulai betah tuk tinggal di Indonesia,bahkan sempat dia rekaman tuk album barunya .
Namun,satu hari,saat aku mau berangkat latihan futsal,terjadi hal yang tidak diinginkan. Saat itu aku sedang berada di ruang tamu. "Haruka-chan,ohayou gozaimasu." Namun saat kusapa,serasa tak ada orang dirumah. Kulihat ada secarik memo yang ditulis kakakku,sonya,yang tertempel di dinding ruang tamu. "Aku dan Nabilah mengantar Haruka ke rumah sakit. Tadi pagi ia terjatuh dari tangga dan tak sadarkan diri. Untuk sarapannya udah kusiapkan di meja makan." Begitulah isi memo yang ditulis oleh sonya. Aku pun shock mendengar hal itu. Lalu kuambil handphone dan menelepon pelatihku,Roberto di Matteo. "Maaf pak pelatih,saya hari ini ijin untuk tidak mengikuti latihan,. Kekasih saya mengalami kecelakaan." ucapku dari telepon. "owh,i am sorry to hear that. Bagaimana ia bisa mengalami kecelakaan?" Tanya pelatih. . Lalu kujelaskan bahwa Haruka sedang di rumah sakit karena ia jatuh dari tangga dan tak sadarkan diri. "Owh ya sudah,nanti saya dan skuad akan menjenguk kamu dan kekasihmu. God Bless your girlfriend." Ucap Di Matteo. Segera setelah itu,aku langsung menuju rumah sakit terdekat dari rumah.
Di Rumah Sakit tempat Haruka dirawat (UGD),kulihat raut sedih sonya dan Nabilah. "Kakak,bagaimana Haruka-chan? apa dia sudah baikan?" Tanyaku dengan cemas. " Untuk saat ini,kondisi Haruka mulai stabil,namun ia masih tak sadarkan diri. Dokter memvonis ia mengalami gegar otak berat. Nanti ia akan dipindahkan ke kamar 600." Ucap Sonya yang mencoba tegar. "Aku takut kak vicio,darahnya banyak keluar tadi saat kak Haruka terjatuh." Tangis Nabilah yang memang memiliki phobia terhadap darah. Aku pun hanya berdiam diri saja sembari melihat ranjang Haruka yang didorong para suster,dimana selang infus,selang tuk bernafas terpasang di tubuh mungil Haruka. "Semoga kamu tidak meninggalkanku sendiri,Haruka." Ucapku dalam hati.
Siang hari,setelah member JKT48 dan beberapa member AKB48 menjenguk Haruka. Mereka membawa karangan bunga,dan keranjang buah tuk Haruka yang diterima Sonya dan Nabilah. "Semoga cepet sembuh ya Haruka. kak Vicio,tabah aja ya." Ucap Achan singkat kepadaku. "Trims achan." kataku. "Semoga Tuhan menyembuhkannya dengan cepat." Kata Melody. Kini giliran tim futsal sekolah yang menjenguk. Ada Tsubasa,Misugi,Del Piero,Ibrahimovic,Wisnu,Fajar,Kudo. Sedang yang lain sedang mengalami cedera macam Wakabayashi,Maitimo dan Hamzah. Semua kecuali Tsubasa dan Kudo pun mendoakan Haruka dan diriku. Tsubasa dan Kudo menanyakan kondisi terbaru Haruka kepada Sonya,kronologi kejadian,dll. (sdikit gombal dan plin plan ). "Vicio,ada beberapa hal yang ingin kusampaikan" Panggil pelatih dari depan pintu kamar 600. "Ada apa pak Pelatih?" tanyaku. "Begini,ternyata jadwal pertandingan Final dimajukan menjadi besok dikarenakan adanya agenda pemerintah untuk memberi akreditasi kepada sekolah kita setelah final dimajukan." kata Benny Dollo,asisten pelatih. " Tuk skuad inti melawan SMA 1 Sunter,karena mengalami krisis di GK,kamu saya jadikan kiper. Bek akan diisi Misugi,tengah Kudo ,sedang striker akan diisi Del Piero dan Tsubasa. Mohon agar kamu menjaga stamina dan fisik. saya takut jikalau mentalmu saat ini yang tengah drop jadi membuatmu tidak fit." Ucap Pelatih."Baiklah pelatih,saya bersedia kok tuk dimainkan besok,meski saya sedang tertimpa musibah." Jawabku mantap.
Malam hari,ada sedikit adu argumen antara aku dengan kak sonya tentang siapa yang menjaga Haruka. "kenapa tidak kak sonya yang menjaga Haruka? aku minta tolong lah kak." "Tidak bisa,kamu kan cowoknya toh,jadi kalau ada apa-apa kamu bisa nolongin." " beh kak,aku mau pulang ke rumah soalnya aku juga harus persiapan besok final." "Loh,finalnya dimajukan toh?" Tanya sonya heran. "Iya kak,pelatih yang ngomong." "Tapi kakak juga gak bisa jagain,soalnya besok kakak juga mesti perform." "Gini aja,gimana biar aku aja yang jagain kak Haruka?" ucap Nabilah. "Kamu masih kecil,ntar kamu diculik sama genderuwo" ledekku. "Ih,jahat kak vicio." Akhirnya,setelah debat lama,diputuskan bahwa aku yang harus menjaga Haruka. Tengah malam,dalam kesendirian aku menatapi kondisi Haruka yang terbaring lemah. Sedih terasa hingga mataku berkaca menahan tangis. "Haruka,kumohon kamu jangan mati. ku ingin bersamamu tuk selamanya. Segera jika aku menjadi pemain terbaik di ajang ini,meraih beasiswa tuk kuliah di Jepang hingga bisa hidup bersamamu dan bisa menamatkan sekolah disini,aku akan segera menikahimu. Bertahanlah demi diriku" Kuucapkan dengan pelan di dekat daun telinganya Sembari kugenggam tangannya erat,dan kukecup tangan serta pipinya. "Selamat tidur,Haruka. Aku tak tahu apa kamu mendengar kata-kataku kini. Tapi ku tak peduli,ku hanya ingin kamu tersadar dari tidur panjangmu" .Esok paginya,kuharus menghadapi tim SMA 1 Sunter. Sonya menitipkan Haruka kepada Nabilah,jadi aku bisa sedikit tenang. "Vicio,kamu terlihat tidak semangat hari ini. apa Haruka masih belum sadar?" Tanya Kudo. " Ya begitulah,aku juga tidak terlalu fit hari ini karena menjagainya semalaman." "Tapi yang penting lu jangan ampe kebobolan dan bikin kita kalah yeee" ledek Del Piero. Seluruh skuad pun tertawa terbahak-bahak.
Sesaat sebelum pertandingan,kulihat seluruh skuad inti SMA 1 Sunter diisi oleh pemain U-18 tuk tim Futsal Indonesia. Diantaranya Bima sebagai Kiper dengan caps 30 dan sempat mencicipi tim U-21 dg 2 caps,dan hingga kini bisa membuat timnya tidak pernah kebobolan,Rangga berposisi Striker dengan cap 18 dan mencetak 6 gol di Timnas,dia juga menyamai torehan gol Kudo ,Rizal dan Airlangga sebagai Gelandang dengan 10 dan 12 caps dan masing-masing cetak 1 gol,dan terakhir Jamal sebagai Bek dengan 9 caps. Wasit pun meniup peluit tanda dimulai pertandingan. Jual beli serangan langsung terjadi,dimulai dari SMA 1 Sunter. Rizal langsung mengumpan jauh,disambut oleh Rangga yang bebas dari kawalan Misugi dan langsung melepas tendangan voli. sayang tendangannya membentur mistar dan keluar. Berikutnya dimulai dari lemparan jauhku,yang disambut Kudo. Lalu Kudo mengumpan pendek dengan Del Piero. Tapi umpan pendeknya bisa dipotong Jamal yang segera menerobos ke depan. Dribelnya berhasil mengecoh Kudo dan melepas umpan kepada Rangga ke daerah kotak penalti. Namun umpannya berhasil kutangkap. Begitulah seterusnya,tak ada henti. Aku terus menepis dan menahan bola tendangan SMA 1 Sunter,sama halnya dengan Bima.
Skor kacamata terus bertahan hingga 8 menit menjelang laga usai. Saat itu Kudo mengumpan pendek kepada Del Piero,yang segera bisa menggocek 2 pemain musuh sekaligus. Lalu ia mengoper kepada Tsubasa yang telah berhadapan dengan Bima. Bima pun segera menghadangnya. Namun kaki bima menjegal dan menjatuhkan Tsubasa di daerah penalti. Tsubasa pun mengerang kesakitan karena cederanya kembali kambuh. Ia pun ditandu keluar lapangan dan digantikan Wisnu. Skuad pun panik karena tidak dipersiapkan siapa yang menjalani eksekusi,karena biasanya Tsubasa yang menjalankannya sebagai eksekutor."Kamu aja Kudo." ucap Del Piero "Kau aja Misugi" ucap Kudo. debat pun terjadi. Lalu Pelatih mengambil timeout 1 menit. "Saya sudah memutuskan,yang akan menjadi eksekutor adalah Vicio" Kata Pelatih. "Tapi pelatih,saya tak sanggup dengan beban sebagai eksekutor. Ini jua sebagai penentu kemenangan atau tidak" protesku . "Kamu harus bisa. Ini demi tim" ucap pelatih. "Vicio,kami semua mendukungmu" ucap Misugi dan rekan lain. Dengan berat,kulangkahkan kaki menuju daerah penalti. Kubayangkan jika Haruka memelukku saat ini menjadi gol. Ah terasa beban ini sedikit berkurang. Dengan rileks,kutendang bola dengan kaki kanan. Arah bola ke kanan sudah ditebak oleh Bima,namun bola dengan cepat meluncur dan tidak terjangkau oleh punggung tangannya. skor puun 1-0. Tim pun bersorak gembira. Namun ini belum berakhir karena masih tersisa 7 menit. 7 menit terakhir,gawang JKT digempur habis-habisan mulai Rangga,Rizal,Airlangga,Jamal. Bahkan sesekali Bima ikut menyerang. Namun,hingga akhir skor pun tetap 1-0. Seluruh skuad bersorak gembira,luapan emosi bahagia membahana. Ada yang membawa bendera JKT simbol skolah kami,bertelanjang dada sembari lari keliling gak jelas,sambil teriak teriak "JKT Juara" Suporter pun berbahagia,menangis haru. Aku pun disoraki oleh seluruh penonton,dan dibopong dan dilempar lempar oleh skuad. Dan tibalah pembagian trophy dan medali emas untuk kami,JKT International Senior High School. Pemain terbaik pada kejuaraan kali ini diumumkan dan tersebutlah nama "Vicio Rizky Damar" . Aku pun menangis haru saat kuterima penghargaan itu,yang juga diberikan beasiswa tuk kuliah di Jepang,dan diberi kesempatan bermain di salah satu kliub profesional futsal pertama di Jepang,Tokyo FC dan klub Futsal di universitas nanti.
Segera setelah pengumuman,hp ku berdering dan terlihat tulisan nomor sonya,segera saja kuangkat. "Vicio,segera ke rumah sakit. Haruka kritis !" "Apa kak?? oke-oke aku segera kesana!" ucapku. "Ada apa?" Tanya Kudo,Misugi dan Del Piero. "Kalian bisa mengantarku ke rumah sakit? pacarku kritis." "Oke,kami akan segera mengantarmu" Ucap Misugi. Segera setelah mencapai rumah sakit,aku berlari menuju lift dan lanti 6 (lantai 6 kamar 600-699),Ku buka pintu kamar,tegang dan cemas serta gelisah masih menyelimuti raut muka Sonya dan Nabilah. Dokter dengan alat pacu jantung mencoba menyelamatkan nyawa Haruka. *piiiiipp* "Harukaaaaa,jangan pergi" tangis pun meledak dariku. "Dokter,cepat selamatkan Haruka !" Namun dokter dan suster disana hanya bisa menggelengkan kepala tanda Haruka telah tiada. "Harukaaaaaaa-chaannn !" kugenggam erat tangannya,sembari berdoa semoga ia masih bisa hidup.
Keajaiban muncul,doaku pun terkabulkan. Jantung Haruka kembali berdenyut. Semua yang ada di ruangan yang tadinya berduka,kembali bersuka cita. "Kak vicio,liat. Haruka sudah melek matanya" kata Nabilah. Kulihat Haruka mulai membuka matanya dari tidur panjang. "Haruka-chan !" Langsung kupeluk tubuhnya dan kucium dahinya. Dengan senyum kembali merona,ia pun sadar. Dengan pelan ia ucapkan "Vicio-kun,aku hidup lagi" . tangis bahagia mengucur dari mata kita berdua. "Haruka,aku senang kamu kembali. Aku akan bersamamu di Tokyo,tim sekolah juara,dan aku menjadi pemain terbaik. Dan kali ini,aku akan melamarmu,untuk menjadi istriku ! Maukah kamu bersedia mendampingiku?" ucapku dalam haru. "Vicio-kun,terima kasih. Aku terima pinanganmu".
3 bulan setelah itu,Aku yang telah lulus SMA dan Haruka resmi menikah. Sonnya,Nabilah,member JKT48 dan AKB48,serta skuad futsal. Ucapan selamat pun berdatangan. "Cie cie lepas jomblo nie,selamat ye jangan lupakan kita-kita" Ucap Rena,Cindy dan Shania kepada Haruka. "Mantap bro,dapat pacar cantik,dijadikan istri pula. semoga langgeng ampe kakek nenek ye" ucap fajar dan wisnu. "Haha,amien" ucapku.
Dan Kubawa hidup kami menuju Tokyo. Bersama tuk selamanya di Jepang. Di sana pula,karierku sebagai pemain futsal akan melesat bersama Tokyo FC,yang kelak membawaku menuju timnas dan karier Haruka melesat di bidang tarik suara.
The END .
0 comments