DISINI PERADAPAN
Duyun angin menuntunku
Tuk beranjak memijak tana ini
Hitam mendung menangis, gemerisik dedaun dan celoteh
Para hidupan, saksiku tuntun dalam jejak
O ini hampar kala
O ini wajah kala
O ini tubuh kala
Ini tubuh terbaring ingin dimuka
Ini tubuh masi diam saja
Sedang penyaksi terus bergumam
Namun tiada yang gerak sejengkal kailpun
Disini ada sejuta misteri
Mereka terdiam sepi
Lumut, pohonan,burung, bumi
Langit,rumputan ,tanah
Membisik mengusikku
Menggelisahku
Berkata: disini peradapan kala
Terkubur dari singga sana
:tolong bukalah cakra kami
Yang membumi kala
--------------
DISINI MISTERI
Oh siapa saja disana
Digumul cumbuan tebal kawatan
Ada nyawakah?
Peradapankah?
Tatkala sibak jalan yang menjuntai
Siapakah gerangan disana?
Oh siapa saja disana
Digumul baju usang
yang ingin nyebul tapi tergumul sepi
disini misteri
ada muka ingin terkuak
pohonan berkata padaku
: ungkap!
Disini misteri
Celoteh dedaun memaksaku
Solah para pemilik tubuh yang terbaring
Yang melangkahkan kakiku
Pada doa kawatan yang menggumulinya
Namun siapa?
Sedang kawatan itu enggan tuk lepaskan dia pergi
Untuk telanjang badan dan bersipuh lagi.
------------------------
SANG LEGENDA
Seekor burung pagi itu
Terbang menemuiku membawa selembar daun
Bertuliskan : aku tenggelam di tanah ini.
Kemudian daun itu menggeliat dan meliriku dengan tajam matanya
Seolah dia marah padaku yang diam saja
Lalu ia berbisik pada burung
: ayo kita pulang
Burung itu terbang kembali
Namun dalam terbangnya aku dirantai di kakinya
Dan dijatuhkan di sebuah tempat
Dimana tempat itu adalah rahasia kala
Di sana ada pertapa tua yang berselimut tebal dengan wajah yang anggun.
0 comments