Timur Sinar Suprabana:
pagi
ingatan terhadap malam dan keheningan
menjadi seolah celana jeans kepanjangan
mesti dipermak, dipendekkan
dengan sekali guntingan
kekasih. hijau dedaun mengering
bukan oleh musim atau cuaca, melainkan kerna lengking
tak henti mendengking
dari jalanjalan pusat kota yang garing
lalu pagi
berapi
kau pergi
dengan warna kesumba tak lagi memerah di pipi
seberapa jauh kau dari sini ketika di sana
seberapa jauh warna helai kelopak bunga dengan harumnya
seberapa jauh kini antara jejak dengan rasa sesak
ketika satu demi satu mulai ada yang gagal tercetak
lalu pagi tibatiba tampak betul kalau justru memang makin pagi
sepenuhnya henti
menolak sampai pada siang begitu kaupergi
meniup hidup dengan rasa mati
ingin kembali ke malam
melanggar pantang berurusan dengan yang silam
namun mengulang
cuma bikin jiwa dan cinta terajang
di sinilah kini aku
dan kau berlenggang, jauh, jauh, jauh, tampak jauh
di tiap lajur entahku
lusuh
penuh Lepuh
…..
10.10.
18.09.2012.
semarang.
1 month ago
0 comments