hai, Ini aku!
hai, Ini aku!
I
ia, seperti angin yang tiap sepenarikan desau
menyintuh entah berapa banyak wajah helai dedaun,
membisik ke tiap ambang lubang telinga hai, Ini aku!
lalu mengembarai lorong lubang telinga
berpusar sebentar di benak, mencari yang pasti
tak ia sua,
pindah mengapung di rongga dada,
melayang menyelinapi sela degab jantung
sembari tertawa-tertawa sekaligus membisik
di tiap jeda sekian tawa hai, Ini aku!
aku, suntuk dan mabuk, memaksanya duduk.
katakan, hardikku, kalau kauberkali kata Ini aku!
lalu di Mana saya?
ia tertawa
gelantungan di tulang iga
jadi Nestapa!
II
menyala Sebentar
padam lalu
seumur nafas Itu
juni 2008
0 comments