Katanya,,.
aku dicipta dari sulbi yang hilang
tepat saat tanah lempung utuh dan tulang-tulang kokoh memopong bentuk lahirnya
maka aku adalah teman atas suasana sepi,,.
SULBI
katanya,,.
aku dicipta dari sulbi yang hilang
tepat saat diajarkanlah nama-nama dan para malaikat bertekuk lutut karena takjub
maka aku adalah raga yang memecah sunyi,,.
katanya,,.
aku dicipta dari sulbi yang hilang
kala penghuni bergerak dengan hukum semesta dan tersusun membentang ke bumi.
maka aku adalah jiwa yang mengelana,,.
katanya,,.
aku dicipta dari sulbi yang hilang
kala daging dalam tubuh mengumpal dan aliran darah menyatu bersama sendi-sendi
maka aku adalah nafas dan nadinya,,.
jangan percaya,,.
percaya bahwa semua bersumber pada kekuatan, hanya tangan-tangan perkaya yang berkarya, hanya raja-raja sebagai penguasa, dan hanya tubuh kekar yang mengakar.
tak anyal persangkaan itu ku buang jauh, ku kubur bersama jeritan tangis dan siksa.
tahukah engkau kekuatan yang sungguh ?
kekuatan yang bukan perang atau pedang, bukan kepalan keras menghantam merobohkan tembok-tembok.
tapi aku mencipta pejuang lewat rahim
tangisku meretas punah dan meminang belia
tanganku lentik laksana sayap mengangkasa
aku duduk anggun tanpa gelar ratu
dan diamku adalah murka mengundang bencana
aku percaya,,.
jika nalar menjadi sumbu cahaya, bak lilin temaram bersinar mengusir gelap.
namun jangan jadikan tameng untuk mengucil malam, menyulap neraka menjadi surga, berkoar-koar membalut makna melalui mantra hingga memangsa yang nelangsa.
akan kubungkam mulut pembual, atau ku robek hingga tak sanggup berteriak lagi.
masihkah kau akan bersamaku ?
tetap tegap menerawang jejak pancaran
bersama mentari di ufuk barat dan timur
menjaga malam tetap memangku rembulan berhias bintang
kala senja tiba, ku biarkan membara dilangit sore
jika pagi datang, ku larut pada embun pagi penuh hangat
begitu adanya membentuk harmoni
tidak percaya,,.
kalau dunia telah buta
dihuni oleh makhluk bersosok iblis
masih ingatkah engkau ?
bermula memaduh kasih namun menyimpan birahi di balik selangkangan
berjibaku dengan nafsu untuk di umbar kemana-mana
aroma bau busuk bertebaran tercium dari siasat
lewat bayang-bayang tragedi
sulit dipercaya,,.
manusia-manusia perkasa sejuta perkara
berbaris pada lingkaran menyusun rencana
berbusung dada bertepuk bangga
mengekang batin lalu tertawa
aku ditawarkan anggur yang di tuang pada cawan, menungguku mabuk kepayang dibelainya
dikiranya aku lengah tak berdaya, luluh lantak tak mengira
jikalau parangainya melekat sesaat, lupa kembali ke hakekat
Wahai kawan,,.
kaum adam yang melupa
ingatlah warisan yang diturunkan padamu
di depan, di tengah dan dibelakang
engkau tetap pemimpin para budak yang tersesat
hilang arah karena kecerobohan, telah menganiaya zaman sendiri
siram taman-taman yang gersang dengan sabda-sabdamu
pagar dengan aroma nafas yang kau hirup lewat bunga yang mekar
saat itu aku menyatu dalam nyawamu
Wahai kawan,,.
Kaum hawa yang mulia
kau disebut bidsadari dikarena nyaris tak dicipta
lembut laksana sutra, anggun bak rembulan
siapa yang menyangkap pesona itu ?
tak memudar melampaui waktu
sekian elok pada wajah memanja mata
semerbak harum wangi tubuh menyebar selalu
hinggap bagi siapa yang siap memangkunya
Wahai kawan,,.
para pemuka kaum bijak
tampaknya usia rentah kian dekat
sebelum pudarnya takwil teks suci
akan ku utarakan rahasia gaib ini
bahwa kesempurnaan ada pada penyatuan
utuhnya keperkasaan dan kelembutan tetap padu
tanpa rentang, tanpa jarak pemisah
sesungguhnya, semua terasa dekat
karena kita tercipta seimbang
Wahai kawan,,.
jadilah saksi kebesaran dan kuasa atas segalanya
meliputi rasa, cipta dan kasrsa
di ambang tulisan ini mencari ujungnya
kupersembahkan garis yang di tarik dari pena menumpahkan tinta
kepada lembaran kertas putih terlentang damai
dengan itu, lahirlah lafaz bacaan anak-anak adam dan hawa.
“demi pena dan apa yang dituliskan-Nya
sungguh, kita tercipta seimbang”
1 month ago
0 comments