Masih tetap di hati
Bersahaja bersama sang rembulan
Di tengah malam sendiri
Dikala mulai terlihat sinar
Cahaya diliputi awan putih
Terasa sengat dingin embun
Di perkotaan peradaban
Bersama cinta dan cita-cita
Satu nawaitu untuk dia
Berbaring bimbang
Di bawa sinar redup sang rembulan
Terasa kan terkenang
Dimana masa bersamanya
Seakan sinar mempermainkanku
Dia tidak tertawa
Apalagi menangis
Dia hanya bisa bermain makna
Dia takan kembali
Selamanya tetap menanti
Haruskah mencari pengganti
Terlalu sulit untuk melupakan
Apalagi mengantikannya
29-04-2013
0 comments