foto : di sendang gede, kelurahan kandri, gunungpati, kota semarang
Pohon buah rao atau rau (Dracontomelon dao) termasuk famili Anacardiaceae. Pohon ini dikenal pula dengan nama dahu, sengkuang (Kalimantan), dan basuong (Papua). Pohon ini dapat tumbuh pada drainase tanah yang baik sampai yang buruk, terutama di tanah aluvial dan areal rawa. Perbanyakan tanaman ini biasanya melalui biji. Dalam satu kilogram terdapat antara 520 dan 620 biji atau 70 buah segar. Pohon rau bisa mencapai tinggi 3-4 meter setelah berusia dua tahun dan 6,5 meter setelah 5,5 tahun. Di dataran tinggi pohon ini bisa setinggi 55 meter dengan batang bebas cabang setinggi 25 m dan diameter mencapai 150 cm. Kayu pohon rao termasuk kayu perdagangan. Pohon ini dapat pula ditanam sebagai ornamen di kiri-kanan jalan. Buahnya sebesar kelengkeng, bahkan bisa pula sebesar bola pingpong. Buah berasa manis bila matang dan dapat dimakan. Di Papua Nugini, daun dan bunganya dimasak. Adapun di Maluku dipergunakan sebagai penyedap makanan. Kulit batang dapat digunakan sebagai obat tradisonal untuk menyembuhkan pengidap desentri. Sebagai kayu perdagangan, pohon rao dapat dijadikan hutan tanaman dan sebagai kombinasi tanaman agroforestri karena tahan terhadap naungan. Semaian dapat ditanam tanpa memerlukan perlakuan khusus. Benih bisa ditaburkan langsung dengan jarak 1 X 3 meter. Hasil setelah 15 tahun penanaman menunjukkan penambahan volume setiap tahun 5,4 m3 per hektare. (catatan: dari Irwanto, 2009)
foto : buah pohon rau atau rao atau dracontomelon dao irwantoshut.net
0 comments