HUJAN: Tentang Sebuah Kerinduan




Aku selalu suka hujan, dia datang membawa kedamaian datang membawa kerinduan, menjadikan kenangan sebagai jalan pulang,mengantarkanmu untuk kembali bersama pelangi ,di sini, di dalam hati


***
Aku memandang rinai hujan dari balik jendela kaca kamarku,musik lembut mengalun indah memanjakan kupingku,Singing in the Rain-nya Jamie Cullum,lagu favoritku lagu favoritmu,lagu favorit kita berdua. Secara spontan jariku mulai menyentuh layar Xperiaku masuk ke facebook dan menulis status 'memandang hujan dari balik jendela sambil dengerin Singing in the Rain-nya Jamie Cullum'. Bukan status penting kurasa dan beberapa temanku pasti ngomel-ngomel karena statusku yang selalu muncul di beranda mereka,yah baru 10 menit yang lalu aku meng-update status sebelumnya.
Tak beberapa lama jempol-jempol bermunculan di statusku dan sebuah komen singkat,'dengerin versi live yang di mashup ma umbrella keren juga',nama pemilik komen membuatku tergelitik, yeah dia,orang yang sama yang menyukai lagu yang sedang kudengarkan,orang yang baju olah raga lamanya tengah kupakai sekarang,orang yang selalu kurindukan orang yang membuatku jatuh cinta pada hujan.
Apa kabarmu sekarang?apakah kamu merindukanku seperti aku merindukanmu? 
Aku memutar otakku ke kenangan dulu, setahun,saat aku duduk termangu menunggu hujan reda,sekolah sudah sepi,kupikir tinggal aku sendiri,tapi ternyata dia diam-diam menemani,sejujurnya aku tau,tapi aku mencoba tak menganggapnya begitu 
“Nunggu ujan reda bakalan lama”  aku antara percaya tak percaya mendengarnya bicara padaku,walau kita sekelas tapi kontak sosial diantara kita tidaklah terlalu banyak,seperlunya saja
“Aku lupa bawa payung nih” jawabku pelan,tak yakin apa itu jawaban yang tepat 
“Hujan-hujanan aja” sarannya sambil menyiapkan ranselnya,dia bersiap-siap untuk pulang.
Aku menggeleng lemah
“Takut basah? takut masuk angin? takut besok bersin-bersin? jangan takut! nggak usah dipikirin!” dia menarik tanganku dan mengajakku keluar dari kelas,tepat di depan kelas di lapangan basket dia merentangkan tangan menengadahkan kepala dan berteriak “Aku suka hujan!'” aku menatapnya diam, tak sadar aku mulai kebasahan,dia tersenyum dan mengangguk padaku “rasanya menyenangkan bukan?' aku mengangguk “pulang yuk” ajaknya dan dia menggenggam tanganku di sepanjang jalan.
Sejak saat itu aku menyukai hujan, dulu aku selalu ketakutan terhadap hujan,terlalu takut terserang demam,terlalu takut kebasahan,terlalu takut kedinginan,tapi ternyata aku merasakan hal lainnya;kesegaran,kebebasan, dan anehnya. sebuah kehangatan, mana kala tangan itu menggenggam tanganku, aku malu-malu menatap wajahnya,aku takut merah wajahku tertangkap olehnya, aku terdiam dalam perjalanan,menikmati hujan menikmati senandung yang tengah di alunkannya. 
Aku merekam kuat perjalanan singkat itu,hal sederhana itu mampu menyenangkanku, dan ketika kami sampai di depan rumahku dia berhenti sejenak,mengambil sesuatu dari ranselnya dan menyerahkan padaku,sebuah seragam olah raga yang tadi pagi dipakainya "buat kamu" katanya singkat, aku menerima kaos biru tua itu dalam keheranan yang penuh tanda tanya dan setelah itu dia pergi,berlari menerobos hujan yang semakin deras. 
Aku tersenyum sendiri mengingatnya, tapi lamunanku buyar saat lampu ungu berkedap-kedip di kiri atas ponselku dan sebuah pesan singkat masuk di WhatsApp Messanger-ku, 'skype-an yuk' itu pesannya,dan dengan segera kubuka netbook-ku lalu memandang wajah yang kurindukan itu,sedikit buram di seberang sana,tapi senyumnya selalu seindah yang kuingat, dia mulai menyenandungkan Singing in The Rain untukku, menyanyikannya dengan sepenuh hati seperti setahun lalu sebelum akhirnya dia pergi,dan baru berani menitipkan hati dalam secarik kartu biru yang bertuliskan 'I ♥  U' 


#Untuk seseorang yang kurindukan di setiap hujan

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Evo Sastra
Designed by Evo Sastra
..
Back to top