Kebingungan ini membuatku gila, aku tak tau apa yang harus kulakukan, seharian hanya melamunkan sesuatu yang aku sendiri tidak mengerti dengan pasti, lagi-lagi kucabuti setangkai bunga Daisy berwarna putih dan berguman “he loves me, he loves me not,he loves me, he loves me not, he loves me, he loves me not…. idiot!” kuhempaskan bunga itu di lantai, baru beberapa helai kelopaknya kucabuti, dan akhirnya aku memilih untuk berhenti membodohi diri sendiri, tapi malah memilih untuk berbicara sendiri pada hati.
“Dia tidak mengenalku, bagaimana bisa dia jatuh cinta padaku?” aku tak suka pertanyaan ini!
“Kita belum pernah bertemu! Saling bertukar tatapan, saling bergandengan tangan apalagi berbagi derai tawa dan canda” aku mulai mengasihani diri sendiri
“Oh…dia bahkan tak pernah tau bahwa dia selalu menjadi aktor utama dalam setiap khayalan-khayalanku, dia yang selalu kuharapkan jadi orang yang akan menjalani masa depan bersamaku !” hebat!aku mulai merasa putus asa, dan ingin mengeluarkan air mata.
Aku mengempaskan diri di tempat tidur, menyalakan musik dan tak lama terdengar suara Dolores O’Riordian mendendangkan lagu favoritku.
“Kiss me
out of the bearded barley
Nightly
beside the green green grass
Swing swing
swing the spinning step
You wear those shoes and I will wear that dress”
out of the bearded barley
Nightly
beside the green green grass
Swing swing
swing the spinning step
You wear those shoes and I will wear that dress”
Layar raksasa dalam otakku mulai memutar adegan seperti dalam drama Hollywood yang kubenci, karena hanya membuatku iri; aku duduk sendiri di sebuah taman yang indah lalu tiba-tiba saja dia ada disana, datang menghampiriku, wajahnya lebih tampan dari yang pernah kulihat,dan aku mulai tak bisa menahan rona merah yang bersemu di pipiku ketika tangannya terulur padaku dan deretan gigi putihnya merekahkan senyuman indah, aku suka ginsulnya yang menyerupai taring, membuatku teringat pada Vampire tampan, Edward Cullen.
“Oh, kiss me
beneath the milky twilight
Lead me
out on the moonlit floor
Lift your open hand
Strike up the band and make the fireflies dance”
Silver moon sparkling
So kiss me
beneath the milky twilight
Lead me
out on the moonlit floor
Lift your open hand
Strike up the band and make the fireflies dance”
Silver moon sparkling
So kiss me
Aku menyambut uluran tangannya, kulitnya lembab dan terasa sehalus sutra, tak tau bagaimana tapi tiba-tiba saja gelap malam mulai dipercantik oleh temaram bulan, gemerlap bintang dan cahaya kunang-kunang, angin berhembus tenang, memberi kesejukan dan kesegaran, sesegar nafasnya yang beraroma mint yang tercium saat dia membisikkan namaku yang tiba-tiba saja terlafalkan lebih indah dari biasanya.
Kami berdansa di bawah sinar bulan, terasa sangat indah, romantis dan membuat hatiku merasakan kegembiraan yang belum pernah kurasakan, ada luapan suka cita yang terasa seperti...kembang api meledak-ledak dalam paru-paruku..tidak! tapi lebih seperti ada ribuan kupu-kupu menari di perutku...oh tidak juga ini lebih seperti ribuan gelembung balon beterbangan di sekitarku ...dan ketika malaikat-malaikat kecil bersayap mulai menyenandungkan kidung yang indah di sekitarku, segalanya terasa sangat sempurna, sekarang, wajah indahnya tepat di hadapanku, hidungnya nyaris menyentuh hidungku, aku mulai memejamkan mataku, ingin lebih menikmati adegan yang paling indah ini...
Tapi tusukan pulpen di lenganku membuatku meringis lalu seperti balon yang pecah khayalan itu musnah begitu saja, aku melempar pulpen sialan itu ke sudut ruangan, tak kusangka dia mengacaukan impian, sebuah khayalan yang sedang kurancang! Yeah seharusnya kubereskan, benar-benar lupa, tadi aku mengerjakan soal-soal Matematika, pelajaran yang kusuka, tapi setelah Bahasa Indonesia, tentunya. Kekesalan menguasaiku, melihat semuanya masih berantakan dan fantasaiku terkacaukan, aku benci melihat buku dan kertas-kertas masih berserakan di tempat tidurku, shit! aku kehilangan daya imajinasiku tak lagi bisa mengulang khayalan indah itu!
Mencoba melupakan kekesalan jadi kuputuskan untuk membuka laptop canggihku, dan mulai menuliskan isi khayalanku menjadi cerita indah dalam rangkaian kata-kata puitis, yeah, inilah duniaku dunia yang paling kucintai; khayalan dan tulisan, tempat dimana aku di hargai tinggi, tempat dimana ada banyak orang-orang yang memuji dan mengagumi, akulah sang putri di sini. Tapi realita ini membuatku menyadari, dan menjadi sedikit bersedih, apalagi ketika kutatap cermin itu..huh…aku akan lebih baik bila tanpa beberapa hal yang terpantul jelas disana; tubuh gendut, rambut lepek, kulit hitam, dan jutaan jerawat! Aku membencinya!hal-hal inilah yang membuatku berada di titik terendah dalam dunia nyata! Aku ingin jatuh cinta, mencintai dan dicintai! merasakan cinta yang sebenarnya, bukan obsesi gila, bukan khayalan semu semata yang membuatku kadang-kadang terasa seperti penderita sakit jiwa.
Dan seperti yang sudah-sudah, diakhir malam kupuaskan diri dengan menjejalkan coklat dimulut besarku, mengunyah sebanyak yang aku mampu secepat yang aku bisa, kadang-kadang kenikmatannya membuatku ingin muntah, sumpah aku tak mnyukainya tapi ini terpaksa, demi pengaruh phennylethylamine-nya, yang efeknya bisa memberiku rasa seperti saat orang jatuh cinta.
XOXO
0 comments