Namaku Arjuna. Aku adalah seekor anjing, yang kata majikanku, aku sangat pintar, lucu, setia , dan sangat tampan.
Majikanku seorang yang sangat kaya. Rumahnya besar, dilengkapi dengan taman dan kolam di belakang rumah.
Setiap hari, aku dimandikan, lengkap dengan sabun dan sampo yang wangi. Makananku bergizi tinggi. Tak pernah lupa dengan daging segar dan dilengkapi dengan susu segar.
Hingga pada suatu hari, rumah majikanku terbakar. Api tiba-tiba menyala dari ruang tengah dan cepat merambat ke seluruh bagian rumah. Seisi rumah panik. Masing-masing lari menyelamatkan diri.
Aku yang ketakutan, lari sekencang-kencangnya. Aku terjatuh. Tak berdaya. Begitu lemah. Kumal. Perut keroncongan. Aku menggigil kedinginan.
"Apakah sampai di sini hidupku." pikirku. Aku pasrah.
Antara sadar dan tidak, kurasakan ada seseorang yang membopongku. Aku tertidur.
Saat kusadar, kudapati diriku berbaring di atas tumpukan jerami.
Di hadapanku, tampak seorang laki-laki tua. Dia sedang membuat api, agar ruangan menjadi terang dan tetap hangat.
Dia tersenyum. Kemudian dia mengambil sepiring nasi dengan lauk tempe. Dia menyuapiku. Kurasakan nikmat sekali. Mungkin aku sudah terlalu lapar.
Sejak saat itu, aku tinggal bersama lelaki tua itu.
Tiap hari, aku diajak berkeliling kota, mencari sesuap nasi. Kalau mandi di sungai yang mengalir di pinggir kota. Kalau malam tiba, kami pulang. Dan dia memelukku sepanjang malam.
Kehidupanku berubah drastis. Meski demikian, aku sangat bahagia. Selain masih diberi kehidupan, majikan baruku sangat tulus menyayangiku.
Hingga suatu hari, saat aku sedang berjalan menyusuri kota bersama majikan tuaku. Tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku terkejut dan sangat senang. Ternyata dia majikan lamaku. Aku hendak berlari menemuinya..tapi majikan baruku memegang diriku.
Akhirnya..kedua majikanku bertengkar memperebutkanku. Aku jadi bingung dan serba salah. Orang-orang ramai berdatangan dan akhirnya kasusku di bawah ke pengadilan.
Sidang dibuka di pengadilan. Kedua majikanku, masing-masing ngotot untuk mendapatkan diriku. Hingga akhirnya tuan Hakim memutuskan agar aku yang memilih. Aku bingung..membisu. Ruang sidang hening. Kedua majikanku memandangku dengan penuh harap.
Akhirnya, kudatangi majikan lamaku, sambil berkata,"Mungkin, Tuan telah memberikanku kemewahan. Tetapi lelaki tua itu telah memberikan hidupku. Dia yang telah menyelamatkan nyawaku, saat musibah dulu."
Kemudian, aku berlari dan memeluk majikan baruku.
Pesan :
"Kemewahan tidak selalu membawa ke arah kebahagiaan. Kesederhanaan dan cinta tulus itulah kuncinya."
0 comments